Inilah Hak-hak Anak yang harus dipenuhi Dalam Pandangan islam

Setelah Mengetahui cara mendidik anak bersosialisasi, kita juga harus mengetahui hak hak anak yang harus dipenuhi dalam pandangan Islam, agar tidak ada hak hak anak yang terabaikan. Inilah Hak hak anak yang harus dipenuhi Dalam Pandangan Islam:

• Memilih calon orang tua yang baik buat anak, Sebelum anak dilahirkan , maka seseorang yang akan menikah harus benar benar memperhatikan dengan siapa dia akan mengarungi bahtera rumahtangga, karena hal ini akan menentukan kebahagiaan rumahtangga. Rhosululloh shollallohu alaihi wassallam mengajarkan kepada pria yang akan menikah untuk memilih wanita yang sholehah dan beriman seperti dalam sabdanya:" Seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya dan karena agamany. pilihlah wanita yang beragama, maka engkau akan beruntung."(HR. Al-Bukhori no. 5090 dan muslim no. 3635). hal ini sangat penting untuk baik tidaknya seorang anak, karena anak akan sangat terpengaruh oleh orang tua.
• Membaca do'a sebelum melakukan hubungan suami istri untuk menjaga dari gangguan syaiton. dalam hal ini Rhosululloh shollallohu alaihi wassallam mengajarkan do'anya sebagai berikut: "Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, « لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا  “Jika salah seorang dari kalian ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya” (HR. Bukhari no. 6388 dan Muslim no. 1434).
• Memperhatikannya ketika dalam Rahim Ibunya. Seorang ibu harus sadar terhadap apa yang dilakukannya sehari hari jangan sampai ia melakukan perbuatan perbuatan buruk yang secara tidak ia sadari akan berpengaruh terhadap bayinya nanti. Seorang ayah wajib memberikan nafkah kepada isteri yang sedang mengandung anaknya walaupun ia sudah ditalak tiga karena menafkahi anak itu wajib seperti dalam firmanAlloh Subahanhu wata'ala:" jika mereka ( wanita wanita) itu sedang hamil maka nafkahilah mereka sampai mereka melahirkan kandungannya." ( Q.S . ath-tholaq(65): 6 )
• Memperlihatkan rasa senang ketika dia dilahirkan, baik anak laki laki maupun perempuan walaupun tidak sesuai yang diharapkan misalnya ingin anak laki laki tapi yang lahir malah perempuan atau sebaliknya, kita tetap harus bersyukur apapun kondisinya..
• Menjaga agar tetap hidup baik ketika masih dalam rahim maupun ketika sudah lahir, karena banyak juga orang orang yang tega melakukan aborsi karena alasan tertentu, dan aborsi hukumnya haram kecuali dalam kondisi darurat yang membolehkannya.
• Memberi nama yang baik, karena nama itulah yang akan mewakili dirinya untuk kehidupanya kelak. dan lebih baik lagi dengan nama nama islamiyah
• Menyusuinya dengan ASI sampai dia merasa cukup serta memperhatikan gizi yang dia konsumsi. dan sebaiknya menyusui itu sampai 2 tahun sesuai dengan QS. Al-Baqoroh :(2):233: " Para Ibu hendaklah menyusui anak anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya..."
• BerAqiqoh untuk anaknya, Aqiqoh ini dilaksanakan untuk menyembeli 1 ekor kambing untuk anak perempuan dan 2 ekor kambing untuk anak laki laki. seperti sabda Rhosululloh Shollallohu alaihi wassallam: " Seorang anak tergadaikan dengan aqiqohnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur kepalanya." ( HR.Abu dawud no. 2837, At-tirmidzi no. 1522 dan Ibnu Majjah no. 3165, dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di sahih Abi Dawud no. 2527-2528, irwa'ul-golil no. 1165 dan al-misykah no.4153 ). meskipun terjadi perbedaan pendapat diantara ulama tentang Aqiqoh sudah sepantasnya seorang muslim mengikuti semua sunnah/ajaran Rhosululloh.
• Memperhatikan kebersihan tubuhnya dan menghilangkan berbagai gangguan darinya. secara tidak disadari memperhatikan kebersihan anak akan berpengaruh terhadap perkembangan mental sang anak, begitu pula sebaiknya orang tua mengajarkan kepada anak untuk menjaga kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya dan ini juga termasuk cara menstimulasi dini pada anak, dan juga salah satu bentuk ajaran islam yang menjelaskan tentang kebesihan adalah dengan berkhitan baik untuk laki laki maupun permpuan.
• Memberikan rasa aman dan menjauhkan anak dari hal hal yang menakutkannya atau yang merusak agamanya, kita juga tidak boleh menakut nakuti anak karena dapat mengganggu mental dan agamanya seperti jika menjelang malam tiba mengatakan "AWAS ADA HANTU"  hal ini dapat menimbulkan ketakutan yang berlebihan kepada sesuatu yang belum jelas dan jenis takut seperti ini dilarang dalam agama. seperti dalam hadis " Tidak halal seorang muslim menakut nakuti muslim yang lain" ( HR. Abu dawud no.5004, dishohihkan oleh syaikh Al albani dalam Ghoyatul marom no 447)
•  Menafakahinya sampai ia besar.
• Menjaga kesuciannya dengan menikahkannya jika telah dirasa butuh dan mampu untuk hal itu.
• Berlaku Adil terhadap semua anak

Inilah hak hak anak yang arus dipenuhi dalam pandangan Islam mulai sebelum dia dilahirkan sampai menjelang dewasa dan ini semua menjadi kewajiban orang tua, smoga kita menjadi orang tua yang mampu menunaikan amanat terhadap anak anak kita..amien ( dikutip dari Al-Mawaddah vol.33 edisi 12tahun ke-3 sya'ban 1431 H )

Allohu A'lam. smoga bermanfaat