Tips Menyapih Anak tanpa baper

Posted By Tatik Uc on Tuesday, August 20, 2019 | 8:41 PM

Bismillah

Oleh:
Aisyah Albirra

Menyapih Anti Baper
"Weaning With Love"
Mendekati usia anak 2 tahun, sepakat atau tidak jika salah satu yang difikirkan seorang ibu menyusui adl bagaimana menyapihnya...?
Menyapih bagi sy, ada kata kuncinya, yaitu:
Ciptakan rasa nyaman
Menyusui bukan hanya sekedar proses memberi makan & minum anak saja. Tp pada menyusui sianak menemukan tempat nyaman pertama kali ia menghirup udara dunia ini.
Maka, berikanlah suatu proses dimana mrk tidak merasakan kehilangan akan rasa aman tsb.
Berikan ia rasa aman yg lain yg setahap demi setahap mampu terbentuk dlm fikirannya bahwa tempat nyaman bukan hanya ketika menyusui saja.
  Kedua, jgn pernah bohongi anak.
Seperti halnya kita tak ingin dibohongi, begitupun anak. Apalagi kita ternyata memberi saham pd anak utk mengajarkannya berbohong.
Apa saja misalnya membohongi anak dlm penyapihan?
Memberikan pahit2 pada PD kita agar sianak jera menyusui
Mengatakan PD kita sakit atau tidak ada lagi mimik didalamnya
Menjauhi anak spt mengantarkannya pada saudara atau ortu utk sementara hingga ia bisa melupakan mimik.
Bahaya pertama, memberi perasa pahit pada daerah PD.
Apakah kita yakin, bahan2 yg kita berikan tidak ada efek apa2nya terhadap anak? Mungkin disebagian anak ada yg cocok, bagaimana jika pada anak kita ternyata tidak cocok?
Satu hal, anak2 usia penyapihan bukan berarti ia belum bisa berfikir. Mrk juga manusia yg telah diciptakan akal fikiran..
Ia akan berfikir, selama ini mimik mama baik2 saja, kenapa sekarang rasanya tidak enak?
Rasa aman yg selama ini mereka punya tiba2 mjd momok yg menakutkan👻👹
Jgn mengatakan jika PD kita sakit atau tidak lagi ada mimiknya.
Karena bisa jadi ia akan bertanya2 pada dirinya sendiri, kemarin2 mimik mama masih ada, kenapa sekarang habis? Kemarin2 mimik mama masih sehat, kenapa sekarang sakit? Apakah krn saya?
Apakah saya penyebabnya?
Apakah saya sudah jahat sama mama?
Bisa jadi.
Menjauhinya sangatlah kejam..
Ibu saya melarang saya utk menyusui faris setelah saya diketahui hamil lagi.
Mitos emak2 dahulu adlh ASInya sudah tak baik lagi diberikan kpd anak.
Itu mitos ya mak,
Selagi kita bisa dan kuat, berikanlah hak ASInya hingga full 2 tahun..
Terbayang ga?
Untuk melepas mimik saja anak akan mendapati perasaan sedih, galau, hancur.
Mungkin saudara atau nenek-kakeknya bisa mengalihkannya dgn mengajak kesana-kemari, beli ini & itu.
Namun, bagaimana jika kebiasaannya terjaga malam hadir?
Maka, Mari kita tinggalkan cara2 seperti itu...
Kunci penutupnya adl banyak2 sediakan stok sabar menjalani proses. Karena proses menyapih bukan hanya untuk anak, tp untuk kita juga..

Nah, caranya..
1. Jauh hari sebelum masa penyapihan, mari kita beri pengertian kepada anak dgn bahasa yg bisa mereka pahami.
Ajak mereka memahami kalau tidak selamanya kita harus mimik, karena kita sudah besar. Bisa bermain dengan teman2. Malu kan kalau teman2 lihat kita masih mimik...?
Jika ia memiliki teman sepermainan yang tidak lagi mimik, mungkin bisa diambil contoh bahwa temannya siA atau siB tidak lagi mimik, karena sudah besar.
Jika proses tersebut mulai bisa diterima sianak, mari kita masuk ketahap berikutnya..
2. Mulailah jgn membiasakan sianak menjadikan mimik sebagai penghantar tidur..
Karena itu akan kita dapati kesulitannya saat malam hari ia terjaga.
Mungkin ketika matanya mulai sayu ketika menyusui, kita bisa mengalihkannya dengan bercerita sambil memegan2 tangannya. Ketika dirasa ia sudah kenyang dan melepaskan PD kita, barulah kita tidurkan..
3. Kita harus kenali terlebih dahulu berapa kali anak menyusu saat siang dan berapa kali menyusu terjaga malam. Ini penting dalam proses..
4. Mari kita mulai..
Ketika biasanya sianak menyusu 6x disiang hari. Maka kurangi satu kali menjadi 5X.
Caranya, mungkin bisa mengalihkannya pada makanan atau minuman yg ia sukai, mainan atau permainan yg ia gemari, atau apalah itu, tentunya emak yg lebih tau.
Awal2nya saja memang sedikit sulit, namun itulah proses.
Setelah anak terbiasa 5X mimik disiang hari, mari kita kurangi lagi menjadi 4X.
Prosesnya sama, hingga ia terbiasa untuk tahapan2 pengurangan waktu menyusui selanjutnya..
Untuk awal2 memang sulit. Proses anak mendapati suatu pelajaran adl melalui pembiasaan. Maka biasakanlah..
Ada satu kunci kecil disini..
Ketika awal2 pembiasaan yang kita berikan jangan pernah menolak dan harus tega dan tegas untuk tidak memberikan atau menyodorkan PD kita..
Menolak? Proses akan gagal atau setidaknya menghadapi kesulitan.
Menyodorkan kembali karena tidak tega? Itu sama artinya kita kembali keproses sebelumnya.
Bagaimana caranya, kadang dak nahan dengar rengekannya..
Jangan ikut galau dan baper.
Kita sedang menyuguhkan suatu proses yang harus ia lalui dalam kehidupannya. Bagaiamana prosesnya tergantung pada kita emaknya...
Proses itu pasti, akan, dan harus mereka lalui.
Namun berikanlah proses yang mampu menjadikannya tumbuh dengan baik dan semestinya...
Adakah manfaaatnya..???
Banyaak..
Anak tidak begitu merasakan suatu proses yang sedang kita suguhkan padanya. Karena prosesnya bertahap dan pembiasaan, mereka cenderung tidak merasakannya.
Dengan proses yang bertahap, maka proses pembentukan ASI juga akan bertahap berkurang. Karena ASI adalah menurut sesuai permintaan. Makin sering terjadi "pengemutan", maka makin terjadi proses pembentukan ASI.
Sebaliknya, makin sedikit terjadi "pengemutan", maka akan semakin sedikitpun produksi ASI...
Banyak para emak yg mengeluhkan sakit pada bagian PD usai penyapihan. Itulah akibat penyapihan instan atau dadakan.
Bahkan katanya ada juga yg sampai mengalami demam.
Dengan proses yg kita lalui, fikiran kita akan disibukkan dengan trik2 yg cantik untuk siasatnya. Maka rasa baper, galau atau teman2nya akan kabur dgn sendirinya, bi idznillah...
Mari mak,
No pahit-pahit
No tipu-tipu
No sakit pada PD
Tentunya..
No kisah baper..
Anak aman, ibu tenang, bi idznillaah...
Blog, Updated at: 8:41 PM

0 komentar:

Post a Comment

Tinggalkan jejak Anda dengan berkomentar yang baik untuk perkembangan blog ini agar menjadi lebih baik dan bermanfaat....
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih

Blog Archive